Minggu, 07 September 2025

PGN Fokus Jaga Pasokan Gas, Industri Mamin Beri Peringatan

PGN Fokus Jaga Pasokan Gas, Industri Mamin Beri Peringatan
PGN Fokus Jaga Pasokan Gas, Industri Mamin Beri Peringatan

JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) bersama Kementerian ESDM, SKK Migas, PT Pertamina (Persero), dan pemangku kepentingan terkait lain terus melakukan langkah-langkah strategis untuk memastikan pasokan gas tetap stabil di wilayah Jawa Barat dan sebagian Sumatera.

Meski sempat ada kendala dalam distribusi, kini tekanan gas di jaringan pipa perlahan mulai pulih berkat tambahan pasokan yang berhasil diperoleh. Tambahan stok ini diharapkan memperkuat keandalan operasional dan menjamin pasokan ke pelanggan industri maupun rumah tangga.

Corporate Secretary PGN, Fajriyah Usman, menegaskan bahwa kolaborasi lintas pihak sangat berperan penting dalam menjaga stabilisasi energi. “Hal ini merupakan bentuk sinergi PGN dengan berbagai pemangku kepentingan dalam mengupayakan stabilisasi dan penguatan pasokan gas, untuk memastikan keberlangsungan layanan kepada pelanggan,” ujarnya.

Baca Juga

Lonjakan BBM Non Subsidi Bikin Stok SPBU Swasta Menipis

Fajriyah menambahkan, PGN selalu mengedepankan upaya pemenuhan kebutuhan energi nasional, terutama untuk sektor industri yang memberi multiplier effect bagi perekonomian.

PGN Ingatkan Pelanggan Kelola Pemakaian Gas

Seiring langkah menjaga ketersediaan energi, PGN juga mengingatkan pelanggan agar tetap melakukan pengendalian pemakaian gas. Menurut Fajriyah, dukungan penuh pemerintah serta koordinasi dengan semua pemangku kepentingan terus dilakukan untuk mencari solusi terbaik atas tantangan distribusi yang terjadi.

Namun, langkah pengendalian pemakaian gas ini memunculkan reaksi dari pelaku industri. Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI) menilai kebijakan tersebut berpotensi menekan operasional mereka.

Ketua Umum GAPMMI, Adhi S. Lukman, menyebut surat pemberitahuan pengendalian gas datang secara mendadak tanpa dialog terlebih dahulu. “Surat ini kami terima secara mendadak dan sepihak, tanpa dialog maupun pemberitahuan sebelumnya. Dampaknya sangat signifikan, karena secara langsung akan mengurangi kapasitas produksi anggota-anggota kami,” ungkap Adhi.

Industri makanan dan minuman (mamin) sendiri dikenal sebagai sektor penopang penting perekonomian nasional. GAPMMI pun menegaskan bahwa dukungan pasokan gas yang stabil sangat krusial bagi keberlangsungan industri tersebut.

Industri Mamin Tekan Pentingnya Energi Stabil

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pada triwulan II-2025, industri makanan dan minuman tumbuh 6,15 persen secara tahunan (yoy). Kontribusinya juga besar, yakni 41 persen terhadap PDB industri pengolahan nonmigas dan 6,94 persen terhadap PDB nasional.

Adhi menyebut, target pemerintah mencapai pertumbuhan ekonomi nasional 8 persen tidak lepas dari kontribusi sektor ini. “Langkah PGN ini justru berlawanan dengan semangat tersebut dan dapat menghambat daya saing industri kami,” ujarnya menegaskan.

Menurutnya, keterbatasan pasokan gas bukan hanya berdampak pada berkurangnya kapasitas produksi, tetapi juga bisa mengganggu rantai pasok yang lebih luas. Mulai dari pemasok bahan baku, pelaku ritel, distributor, hingga ekosistem pendukung lain akan merasakan imbasnya. Jika kondisi ini berlanjut, laju pertumbuhan ekonomi nasional bisa tertahan.

Harapan untuk Dialog dan Solusi Bersama

Sejumlah anggota GAPMMI telah melayangkan surat keberatan resmi kepada PGN dengan tembusan ke Kementerian Perindustrian. Mereka menilai kebijakan pengendalian pasokan gas harus ditinjau ulang. Selain itu, GAPMMI juga mengajukan permohonan audiensi guna membahas solusi yang saling menguntungkan.

Adhi menekankan bahwa dialog menjadi jalan terbaik untuk keluar dari persoalan ini. “Kami selalu mengedepankan dialog sebagai jalan terbaik untuk menyelesaikan setiap persoalan. Kami berharap PGN dapat segera meninjau ulang dan memperbaiki kebijakan ini agar pasokan gas kepada anggota kami tetap berjalan normal. Kami juga berharap PGN berkenan menerima permohonan audiensi kami untuk mencari solusi yang saling menguntungkan,” katanya.

Dari sisi PGN, langkah-langkah stabilisasi sudah mulai terlihat hasilnya dengan tambahan pasokan gas ke jaringan pipa. Perusahaan pelat merah itu juga menegaskan komitmennya untuk menjaga kelangsungan layanan energi ke seluruh pelanggan.

Dengan demikian, kunci dari keberlanjutan pasokan gas ke depan akan banyak bergantung pada koordinasi intensif antara PGN, pemerintah, dan pelaku industri. Apabila semua pihak duduk bersama dalam satu meja dialog, diharapkan solusi yang mendukung stabilitas energi sekaligus pertumbuhan industri bisa segera terwujud.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Tarif Listrik PLN Awal September 2025 Tidak Berubah

Tarif Listrik PLN Awal September 2025 Tidak Berubah

PLN Genjot Panas Bumi untuk Perkuat Transisi Energi Nasional

PLN Genjot Panas Bumi untuk Perkuat Transisi Energi Nasional

Produksi Minyak Mentah Malaysia Mulai Pulih Kuartal Kedua 2025

Produksi Minyak Mentah Malaysia Mulai Pulih Kuartal Kedua 2025

KAI Perkuat Layanan Logistik Retail dengan Pertumbuhan Positif

KAI Perkuat Layanan Logistik Retail dengan Pertumbuhan Positif

Rumah Murah Gresik Jadi Incaran karena Lokasi Strategis

Rumah Murah Gresik Jadi Incaran karena Lokasi Strategis