Sabtu, 06 September 2025

Siasat Emiten emiten Batubara Menghadapi Penurunan Harga di Pasar Global

Siasat Emiten emiten Batubara Menghadapi Penurunan Harga di Pasar Global
Siasat Emiten emiten Batubara Menghadapi Penurunan Harga di Pasar Global

JAKARTA - Emiten-emiten batubara dalam negeri tengah menghadapi tantangan besar akibat penurunan harga batubara global pada tahun ini. Kondisi ini menjadi perhatian serius mengingat harga batubara memiliki dampak signifikan terhadap pendapatan dan strategi operasional perusahaan-perusahaan tersebut.

Menurut data terbaru dari Trading Economics per Kamis, 20 Februari 2025, harga batubara Newcastle tercatat pada level US$ 103,5 per ton. Meski mengalami kenaikan 2,63% secara harian (day-on-day/dod), harga tersebut merosot 13,4% dibandingkan bulan lalu (month-on-month/mom), serta mengalami penurunan sebesar 13,46% dibandingkan tahun lalu (year-on-year/yoy). Sejak awal tahun, harga batubara telah menurun US$ 23,25 per metrik ton atau 18,56%, menurut perdagangan contract for Difference (CFD) yang memantau pasar acuan komoditas ini.

Salah satu emiten batubara nasional yang turut merasakan dampaknya adalah PT Bukit Asam Tbk (PTBA). Niko Chandra, Corporate Secretary Bukit Asam, mengakui bahwa tren penurunan harga batubara ini akan mempengaruhi pendapatan perusahaan. "Kami terus memperkuat fundamental bisnis melalui optimalisasi biaya, peningkatan produktivitas, serta diversifikasi pasar ekspor untuk menjaga profitabilitas dan ketahanan perusahaan dalam berbagai siklus harga," ujarnya.

PTBA telah menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) dengan mematok target produksi sebesar 50 juta ton untuk tahun ini. "Dengan strategi yang adaptif, kami berkomitmen untuk terus meningkatkan efisiensi dan mencari peluang pertumbuhan yang berkelanjutan," tambah Niko.

Senada dengan PTBA, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) juga mengimplementasikan strategi efisiensi untuk menghadapi penurunan harga. Yulius Gozali, Direktur ITMG, menegaskan konsistensi perusahaan dalam menjalankan operasional secara efisien, dan terus melakukan kendali biaya serta optimalisasi harga jual. "Penurunan ini dipengaruhi oleh melemahnya permintaan dari China dan India, meski permintaan domestik dan regional masih tetap menopang pasar," ungkapnya pada Kamis (20/02). Ia memastikan bahwa strategi adaptif akan diterapkan untuk menjaga profitabilitas.

PT United Tractors Tbk (UNTR), salah satu bagian dari grup Astra yang beroperasi di sektor batubara melalui anak usaha PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dan PT Tuah Turangga Agung (TTA), juga menyadari bahwa penurunan harga adalah hal yang wajar dalam siklus industri batubara. "Dampak penurunan harga batu bara akan tercermin pada pendapatan yang diperoleh dari bisnis tambang atau penjualan batubara. Hal ini sudah alamiah," ujar Sara K. Loebis, Corporate Secretary United Tractors.

Meskipun harga batubara global turun, UNTR tetap optimis dengan proyeksi penjualan tahun ini. "Produksi batubara UNTR difokuskan untuk pasar ekspor, dan meskipun ada penurunan harga, penjualan tahun ini diprediksi masih akan tetap meningkat dibandingkan penjualan sepanjang tahun lalu," jelas Sara. Prediksi penjualan batubara UNTR di tahun 2025 mencapai sekitar 14 juta ton, naik dibandingkan capaian tahun lalu sebesar 13 juta ton.

Strategi yang dijalankan oleh emiten-emiten batubara ini menegaskan pentingnya efisiensi biaya dan diversifikasi pasar dalam mengantisipasi dinamika harga komoditas global. Dengan tetap berfokus pada peningkatan produktivitas dan pengelolaan biaya secara efektif, diharapkan mereka dapat menjaga kestabilan kinerja finansial meski di tengah tantangan penurunan harga yang sedang berlangsung. Pendekatan adaptif ini penting untuk memastikan bahwa sektor batubara tetap berdaya saing dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dalam jangka panjang.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

wartaenergi.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Tarif Listrik PLN Awal September 2025 Tidak Berubah

Tarif Listrik PLN Awal September 2025 Tidak Berubah

PLN Genjot Panas Bumi untuk Perkuat Transisi Energi Nasional

PLN Genjot Panas Bumi untuk Perkuat Transisi Energi Nasional

Produksi Minyak Mentah Malaysia Mulai Pulih Kuartal Kedua 2025

Produksi Minyak Mentah Malaysia Mulai Pulih Kuartal Kedua 2025

KAI Perkuat Layanan Logistik Retail dengan Pertumbuhan Positif

KAI Perkuat Layanan Logistik Retail dengan Pertumbuhan Positif

Rumah Murah Gresik Jadi Incaran karena Lokasi Strategis

Rumah Murah Gresik Jadi Incaran karena Lokasi Strategis