Fashion Musim Panas 2025: Tren Nyaman, Cerah, dan Ramah Lingkungan
JAKARTA - Perubahan gaya dalam dunia fashion tak pernah berhenti. Setiap musim selalu menawarkan sentuhan baru yang segar dan berbeda. Memasuki tren busana untuk musim panas 2025, pilihan bahan hingga warna yang mendominasi menghadirkan kombinasi antara kenyamanan dan tampilan stylish. Tidak hanya soal gaya, tren kali ini juga menekankan pada aspek keberlanjutan dengan pemanfaatan kain ramah lingkungan.
Bahan Ringan Jadi Kunci Utama
Fashion designer asal Mojokerto, Safrizal Roji Tuasikal, menekankan bahwa busana musim panas tahun ini tetap berfokus pada bahan kain yang adem dan ringan. Menurutnya, pilihan material yang mampu menyerap keringat serta memiliki pori-pori lebih baik menjadi kunci agar tetap nyaman meski berada di bawah terik matahari.
Baca JugaArsenal Tegaskan Komitmen Pertahankan Leandro Trossard Musim Ini
”Bahannya seperti kain katun yang nonpoliester, linen, rayon, rami, kain bambu, dan tencel,” ungkap owner Saf Tuasikal Fashion tersebut.
Safrizal menambahkan, penggunaan kain alami memiliki keunggulan dalam menjaga sirkulasi udara. Selain membuat tubuh terasa lebih sejuk, bahan-bahan ini juga dinilai praktis untuk beraktivitas di tengah cuaca panas. “Sebenarnya kain tencel bisa juga jadi opsi. Termasuk kain ramah lingkungan lainnya sebagai pilihan yang lebih sustainable atau berkelanjutan,” jelasnya.
Tak hanya sebatas tren, pemilihan kain berkelanjutan juga menjadi bagian dari kepedulian terhadap lingkungan. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa fashion tidak melulu tentang gaya, melainkan juga tanggung jawab sosial dan ekologi.
Warna Cerah dan Motif Ceria
Selain soal bahan, warna juga menjadi perhatian utama dalam tren busana musim panas 2025. Safrizal menjelaskan bahwa palet warna kali ini cenderung cerah dan terang, sesuai dengan nuansa ceria musim panas.
”Palet warna yang muncul biasanya krem, beige, putih, biru muda, navy, denim, pink, kuning muda atau lime,” terangnya.
Tak hanya warna, motif juga ikut memberikan sentuhan khas pada desain busana. Motif tribal serta flower print masih mendominasi rancangan, menghadirkan kesan segar sekaligus playful. Tren ini berbeda dengan musim hujan atau winter, di mana warna-warna gelap dan netral lebih banyak digunakan karena dinilai lebih aman dari risiko noda akibat hujan.
”Warna-warna cerah memang tidak cocok saat musim hujan. Tapi di musim panas, justru jadi pilihan utama karena bisa menampilkan semangat dan keceriaan,” papar Safrizal.
Sudah Diperkenalkan di Pekan Mode
Tren busana musim panas 2025 ini bukanlah hal yang tiba-tiba muncul. Menurut Safrizal, rangkaian koleksi sudah diperagakan terlebih dahulu dalam ajang pekan mode yang digelar pada September 2025. Koleksi tersebut rencananya akan resmi dirilis ke publik pada Februari 2026.
Hal ini menunjukkan bahwa industri fashion terus bergerak dengan perencanaan matang. Setiap detail, mulai dari bahan, warna, hingga motif, sudah dipersiapkan jauh-jauh hari agar sesuai dengan kebutuhan pasar sekaligus menjaga orisinalitas desain.
Dari segi kenyamanan hingga pilihan warna, tren busana musim panas 2025 menghadirkan kombinasi antara gaya dan fungsi. Penggunaan kain ringan serta ramah lingkungan memberikan solusi berpakaian yang tak hanya stylish, tetapi juga mendukung keberlanjutan. Sementara itu, warna cerah dan motif ceria menambah nuansa segar khas musim panas.
Dengan hadirnya koleksi ini, masyarakat memiliki lebih banyak pilihan untuk tampil modis sekaligus merasa nyaman di tengah panasnya cuaca. Dunia fashion sekali lagi membuktikan bahwa inovasi dan kreativitas tidak pernah berhenti, selalu menghadirkan kejutan di setiap musimnya.
Rekomendasi
